• 10May
    Categories: Berita Comments: 0

    Trade Expo Indonesia 2008 merupakan ajang edukasi dalam promosi produk dan jasa layanan terbaik putra-putri Indonesia bagi pasar dalam dan luar negeri. Trade Expo Indonesia 2008 menjadi bentuk revitalisasi Pameran Produk Ekspor Tahap III sejak pameran ini digelar pada tahun 1985.

    Trade Expo Indonesia yang sudah berlangsung ke 23 kali ini menargetkan peningkatan transaksi di banding TEI 2007 yakni total US$220 juta. Pameran B2B yang terbuka untuk umum, juga didukung dengan event seminar, symposium dan klinik bisnis. Trade Expo Indonesia dibuka oleh Presiden RI yang sekaligus memberikan Penghargaan Priyaminata Award 2008, sebuah penghargaan bagi perusahaan berkinerja export terbaik. Award ini mensyaratkan bahwa perusahaan terkait harus bebas isu hukum perbankan, perpajakan, beacukai, pencemaran lingkungan serta maslah perburuhan. Berberda dengan tahun lalu yang hanya 3 kategori pemenang, kali ini ada 4 kategori yaitu : UKM ekspor, Eksportir berkinerja, Eksportir pembanguna merek dan Eksportir industry ekonomi Kreatif. Juri Award bergengsi ini berasal dari kalangan akademisi, KADIN, Media, Praktisi Industri, Asosiasi, Perdagangan dan Instasi terkit.

    Trade Expo Indonesia 2008 kali ini mengambil slogan “APA JADINYA DUNIA TANPA INDONESIA”. Dengan slogan tersebut hendak “dihentak” kan kesadaran kita bahwa sebenarnya bangsa Indonesia memiliki kehebatan berkreasi atau memproduksi sesuatu dengan kualitas tinggi yang sering kali kurang disadari oleh bangsa Indonesia sendiri maupun dunia internasional. Dengan slogan ini pula hendak di garis bawahi potensi besar bangsa Indonesia dalam industry ekonomi kreatif.

    Pameran yang menempati lahan seluas 16.980 M3 tersebut memajang 10 produk utama yaitu : Mebel, Alas Kaki, Udang, Kopi, Biji Coklat, Karet dan Produk Karet, Komponen Otomotif, Minyak Sawit, serta Tekstil dan Produk Tekstil. Berbeda dengan pameran tahun lalu kali ini anjungan produk utama hanya menampilkan profil produk dalam kemasan multimedia berteknologi canggih. Hall A menampilkan produk 10+10+3 dengan design special.

    Trade Expo Indonesia adalah wahana untuk membawa produk dan merk Indonesia ke Dunia Internasional sehingga dapat menjadi duta yang mewakili bangsa, menempatkan kembali Indonesia kedalam peta dunia, sebagai bangsa yang berkontribusi positif pada peradaban, ujar Mari Pangestu disela-sela acara Networking Gathering Trade Expo Indonesia 2008 di Jakarta. Pada Era ekonomi kreatiof seperti saat ini yang dihadapi Indonesia adalah bagaimana Indonesia mampu menjadi pengekspor produk dengan nilai tambah dan memiliki merk yang dikenal dunia. “Di TEI 2008 kami akan menampilkan produk-produk kreatif Indonesia dengan kualitas berstandard internasiona”, tambah Mari.

    PATI selaku rekanan atau mitra kerja dari Badan Nasional Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    Momen seperti ini tentunya tidak disiasiakan, dan PATI telah mempersiapkan segala sesuatunya agar dapat berperan dalam pengenalan beberapa program PATI yang berhubungan dengan Tenaga Kerja.

    Dalam TEI 2008 ini, PATI memperkenalkan kepada dunia luar bahwa Indonesia memiliki Asosiasi Profesi yang menjadi wadah para Tenaga Ahli Teknik (Engineers) dan tenaga teknisi dari semua bidang teknik (Teknisi) warga Negara Indonesia. Pentingnya Organisasi Profesi seperti PATI, dan kaitannya dengan TEI adalah untuk para ekportir/pengirim tenaga kerja Indonesia keluar Negri mendaftarkan para Engineers dan Teknisi yang dikirim untuk mendapatkan keangotaan Organisasi Profesi seperti PATI, yang pada gilirannya para engineers dan teknisi Indonesia memiliki pengenalan sebagai Tenaga Kerja Profesional dari Indonesia (Professional Engineers and Technician Recognition).

    Dalam rancangan program PATI kedepan, melalui program Binapenta, yaitu suatu divisi untuk penempatan tenaga kerja teknik, diupayakan seluruh tenaga kerja teknik yang disiapkan ataupun yang terdaftar sebagai anggota PATI memiliki sertifikasi Keahlian dan Keterampilan yang teregistrasi oleh LPJK Nasional dan siap untuk ditempatkan.

    Seperti diketahui bahwa PATI sudah memiliki Badan Sertifikasi Keahlian dan Keterampilan jasa Konstruksi, terakreditasi oleh LPJKN, dan sampai saat ini telah menerbitkan SKA (untuk sertifikat Ahli Konstruksi) dan SKT (untuk sertifakt Teknisi terampil Konstruksi).

    PATI juga mempromosikan Lembaga Setifiikasi (LS – PATI) sebagai Asosiasi Profesi yang memberikan pelayan sertifikasi bagi tenaga kerja teknik diseluruh Indonesia dan beralku secara Nasional.

    Berbagai tanggapan diperoleh PATI dalam 5 hari penyelenggaraan TEI 2008. dari hari pertama hingga penutupan, banyak warga Negara asing yang menayakan tentang Tenaga Kerja Teknik yang siap pakai dan tentang sertifikasi Keahlian serta Keterampilan dibidang teknik yang dikelola oleh LS-PATI dan Binapenta.

    Target pati dalam hal ini adalah memperkenalkan pati sebagai Asosiasi Profesi di Indonesia. Khususnya program keanggotaan bagi para Engineers dan Teknisi yang sudah bekerja baik di dalam maupun di luar negeri. Bersamaan dengan program ini untuk kopetensi tenaga kerja teknik pada gilirannya para anggota PATI mendapat wadah untuk pengakuan sebagai tenaga kerja teknik professional.